BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Gangguan – gangguan endokrin : kelenjar
endokrin dikeluarkan oleh seluruh tubuh dan bertanggung jawab untuk mengontrol
fungsi internal tubuh dan memproduksi banyak hormone, penyakit dan rasa sakit,
yang berefek seperti glans yaitu pituitary, hipotalamus, tiroid dan adrenal
mempunyai dampak yang signifikan pada seksual wanita. Hormone mengontrol
produksi hormone lainnya yang mungkin menyebabkan ketidakpuasan seksual. ( 6 )
Pada dasarnya, fase – fase kehidupan
seorang wanita berhubungan dengan fungsi organ reproduksinya. Wanita akan
mengalami perubahan besar dalam tubuhnya sejak belum haid, haid dan berhenti
haid. Hal ini akan mempengaruhi fisik maupun psikis seorang wanita secara
keseluruhan. Seiring dengan tumbuh dan berkembangnya sel telur dalan ovarium
maka hormone estrogen dan progesterone juga mengalami peningkatan dan
penurunan. Demikian seterusnya kerja ovarium mempengaruhi kerja organ
reproduksi lainnya, termasuk hormin tubuh dalam siklus bulanan seorang wanita
sampai berakhirnya masa reproduksi, yaitu menopause.
Pada masa premenopause, hormone
pregesteron dan estrogen masih tinggi, tetapi semakin rendah ketika memasuki
masa perimenopause dan postmenopause. Keadaan ini berhubungan dengan fungsi
ovarium yang terus menurun. Secara endokrinologis. Masa klimakterium ditandai
turunnya kadar estrogen dan meningkatnya pengeluaran godadotropin.
B.
Tujuan
Agar mahasiswa dapat memahami tentang
klimakterium atau menopause. Memahami tanda-tanda terjadinya masa klimakterium
atau menopause, serta dapat memberi asuhan yang tepat kepada klien sesuai
kebutuhan yang dibutuhkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
1.
Pengertian klimaterium
Klimakterium adalah masa yang bermula dari akhir tahap
reproduksi, berakhir pada awal senium dan terjadi pada wanita berumur 40-65
tahun.
Masa ini ditandai
dengan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif.
Gangguan neurovegetatif yang disebut juga gangguan vasomotorik dapat muncul sebagai gejolak panas ( hot flushes ), berkeringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalan telinga, tekanan darah yang goyah, berdrbar – debar, susah bernafas, jari – jari atrofi dan gangguan usus.
Gangguan neurovegetatif yang disebut juga gangguan vasomotorik dapat muncul sebagai gejolak panas ( hot flushes ), berkeringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalan telinga, tekanan darah yang goyah, berdrbar – debar, susah bernafas, jari – jari atrofi dan gangguan usus.
Ganggun psikis muncul dalam bentuk mudah tersinggung,
depresi kelelahan, semangat berkurang dan susah tidur. Gangguan somatic, selain
gangguan haid atau amenorrhea, mencakup pula kolpitis atrofikans, ektropium
uretra, inkontinesia urin, disuria, desensus, prolaps, penyakit kulit
klimakterik, osteoporosis, arthritis, oterosklerosis, skerosis koroner dan
adipositas.
2.
Pengertian menopause
Menopause berasal dari bahasa Yunani yaitu Men Dan Pauseis
yang menggambarkan berhentinya haid. Menurut kepustakaan abad 17 dan 18,
menopause dianggap tidak berguna dan tidak menarik lagi.
Webster’s Ninth New Collgiate Dictionary mendefinisikan
menopause sebagai periode berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi
antara usia 40 – 50 tahun. Menopause kadang-kadang juga dinyatakan sebagai masa
berhentinya haid sama sekali.
Dapat didiagnosa setelah 1 tahun tidak mengalami menstruasi.
Masa pancaroba ini disertai dengan gejala-gejala yang khas. Pada premenopause
timbul kelainan haid, sedangkan dalam postmenopause terjadi gangguan vegetatif
seperti:
·
panas,
·
berkeringat dan palpitari,
·
gangguan psikis berupa labilitas emosi
·
gangguan organis yang bersifat atrofi alat kandungan dan
tulang.
Menopause dibedakan atas 2 :
1. Menopause premature
·
Terhentinya haid pada umur 40 tahun
·
Terdapat gejal premenopause hot flushes, kenaikan
gonadotropin
2. Menopause terlambat
·
Berhentinya haid setelah umur 55 tahun
·
Terdapat gejala menopause
·
Kelainan organic pada masa menopause
Dengan
rangsangan estrogen terus-menerus tanpa selingan progesterone memberikan
peluang terjadinya keadaan patologis organ tujuan estrogen dalam bentuk :
a. Perdarahan disfungsional semakin
meningkat
b. Terjadi perubahan alat genetalia
menjadi tumor jinak; mioma uteri, polip endometrial, polip servikal
c. Karsinoma korpus uteri
d. Keganasan payudara
e. Keganasan payudara
B.
Tanda-tanda awal dari klimaterium dan
menopause
1. Tanda awal klimaterium
Masa
ini ditandai denngan berbagai macam keluhan endokrinologis dan vegetatif.
Yaitu;
·
Terjadi perubahan pada ovarium seperti sclerosis pembuluh
darah, berkurangnya jumlah folikel dan menurunnya sintesis steroid seks. Lalu
henti haid.
·
Dan ditandai dengan turunnya kadar estrogen dan meningkatnya
pengeluaran gonadotropin.
2. Tanda awal menopause
·
Perubahan kejiwaan
Perubahan yang
dialami oleh wanita dengan menjelang menopause adalah; merasa tua, mudah
tersinggunga, mudah kaget sehingga jantung berdebar, takut tidak bias memenuhi
kebutuhan seksual suami, rasa takut bahwa suami akan menyeleweng. Keinginan
seksual menurun dan sulit mencapai kepuasan (otgasme), dan juga merasa
tidak berguna dan tidak menghasilkan sesuatu, merasa memberatkan keluarga dan
orang lain.
·
Perubahan fisik
Pada perubahan fisik seorang wanita mengalami perubahan
kulit. Lemak bawah kulit menghilang sehingga kulit mengendor, sehingga jatuh dan
lembek. Kulit mudah terbakar sinar matahari dan menimbulkan pigmentasi dan
menjadi hitam.pada kulit tumbuh bintik hitam, kelenjar kulit kurang berfungsi
sehingga kulit menjadi kering dan keriput.
Karena menurunnya estrogen dapat menimbulkan perubahan kerja
usus menjadi lambat, dan mereabsorbsi sari makanan makin berkurang. Kerja usus
halus yang semakin berkurang maka akan menimbulkan gangguan buang iar besar
berupa obstipasi.
Perubahan yang terjai pada alat genetalia meliputi liang
senggama terasa kering, lapisan sel liang senggama menipis yang menyebabkan
mudah terjadi (infeksi kandung kemih dan liang senggama). Daerah sensitive
makinsulit untuk dirangsang. Saat berhubungan seksual dapat menjadi nyeri.
Perubahan pada tulang terjadi oleh karena kombinasi
rendahnya hormon paratiroid. Tulang mengalami pengapuran, artinya kalium
menurun sehingga tulang keropos dan mudah terjadi patah tulang trutama terjadi
pada persendian paha.
C.
Gangguan klimaterium dan menopause
Gangguan pada klimakterium ialah
1.
Gangguan neurovegetatif, yang disebut juga gangguan
vasomotorik dapat muncul sebagai gejolak panas (hot flushes), keringat banyak,
rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalam telinga, tekanan darah yang goyah,
berdebar-debar, susah bernafas, jari-jari atrofi dan gangguan usus.
2.
Gangguan psikis muncul dalam bentuk mudah tersinggung,
depresi, kelelahan, semangat berkurang, dan susah tidur. Gangguan somatic,
selain gangguan haid atau amenorea, mencakup pula kolpitis atrofikans,
ektropium treter, osteoporosis, atritis, aterosklerosis, sclerosis koroner, dan
adipositas.
Gangguan menopause
ialah
1. Osteoporosis
2. Penyakit jantung koroner
HDL ( Hight Density Lipoprotein ) atau
kolesterol ‘baik’ yang tinggi pada wanita muda dipengaruhi oleh estrogen. Pada
wanita muda, kadar HDL lebih tinggi daripada wanita tua. Perbedaan tersebut
berlanjut sampai masa menopause. Sebaliknya, totak kolesterol dan LDL ( Low
Density Lipoprotein ) atau lemak kolesterol ‘jahat’ lebih rendah pada wanita
menopause. Setelah menopause, LDL meningkat dengan cepat.
Oleh karena itu, setelah menopause
resiko terkena PJK ( penyakit jantung koroner )menjadi dua kali lipat pada
wanita karena lemak golongan atherogenik (yang memproduksi lemak pada pembuluh
arteri ) meningkat pada sekitar usia 60 tahun.
3. Kanker
pada masa menopause terjadi proses
degenerasi sehingga menyebabkan perubahan – perubahan tidak saja pada organ
reproduksi jaga bagian tubuh lainnya. Salah satu proses degenerasi tersebut
adalah penyakit kanker. Kondisi ini adalah suatu keadaan pertumbuhan jaringan
yang abnormal.
4. Darah tinggi
5. Demensia Tipe Alzheimer ( pikun )
Selama periode pramenopause dan
pascamenopause terjadi penurunan kadar hormone seks steroid. Penurunan ini
menyebabkan beberapa perubahan neuroendokrin system susunan saraf pusat, maupun
kondisi biokimiawi otak. Padahal, system susunan saraf pusat merupakan target
organ yang penting bagi hormone seks steroid seperti estrogen. Pada keadaan ini
terjadi proses degeneratif sel neuron (kesatuan saraf) pada hampir seluruh
bagian otak, terutama didaerah yang berkaitan dengan fungsi ingatan.
6. Gairah seks menurun
7. Berat badan meningkat
Usia menopause terjadi peningkatan
berat badan akibat turunnya estrogen dan gangguan pertukaran zat dasar
metabolisme lemak. Selain pada usia ini, biasanya aktivitas tubuh berkurang,
selain itu daya elastis kulit juga menurun, yang memudahkan lemak disimpan
dalam tubuh.
8. Perubahan kulit
Gangguan diatas dasarnya terjadi karena
hormone estrogen yang mulai tertekan. (5,39-82)
D.
Manajemen kebidanan klimakterium dan
menopause
Bagaimana
bidan menghadapi masalah klimaterium di tengah masyarakat. Seperti dikemukakan
bahwa hanya sekitar 25 % wanita mengeluh karena terjadi penurunan estrogen
tubuh dan memerlukan tambahan hormon sebagai substitusi. Pemberian substitusi
hormon tanpa diikuti pengawasan ketat adalah berbahaya, karena bidan dapat
mengambil langkah :
·
Melakukan KIEM sehingga wanita denngan keluhan menopause
dapat memeriksakan diri ke dokter puskesmas
·
Bidan berkonsultasi dengan dokter puskesmas atau dokter ahli
·
Setelah pengobatan, bidan dapat meneruskan pengawasan
·
Bidan dapat merujuk penderita ke Rumah Sakit
E.
Pengobatan dasar bagi klimakterium dan
menopause meliputi :
Bagi klimakterium:
·
Psikoterapi
·
Sedativa, psikofarmaka
·
Balneoterapi ( pengaturan diet )
·
Substitusi hormonal ( 3,98 )
Bagi menopause:
·
Terapi Sulih Hormon ( TSH )
·
Olah raga meningkatkan kebugaran dan kesehatan
·
Nutrisi
·
Kalori
·
Gizi (karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, asupan
serat, air)
·
Gaya hidup
·
Pemeriksaan kesehatan
·
Meningkatkan kehidupan religi.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Klimakterium adalah masa yang bermula
dari akhir tahap reproduksi, berakhir pada awal senium dan terjadi pada wanita
berumur 40-65 tahun.
Masa ini ditandai dengan berbagai macam
keluhan endokrinologis dan vegetatif.
Gangguan neurovegetatif yang disebut juga gangguan vasomotorik dapat muncul sebagai gejolak panas ( hot flushes ), berkeringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalan telinga, tekanan darah yang goyah, berdrbar – debar, susah bernafas, jari – jari atrofi dan gangguan usus.
Gangguan neurovegetatif yang disebut juga gangguan vasomotorik dapat muncul sebagai gejolak panas ( hot flushes ), berkeringat banyak, rasa kedinginan, sakit kepala, desing dalan telinga, tekanan darah yang goyah, berdrbar – debar, susah bernafas, jari – jari atrofi dan gangguan usus.
Sedangkan Menopause berasal dari bahasa Yunani yaitu Men Dan
Pauseis yang menggambarkan berhentinya haid. Menurut kepustakaan abad 17 dan
18, menopause dianggap tidak berguna dan tidak menarik lagi.
Webster’s Ninth New Collgiate Dictionary mendefinisikan
menopause sebagai periode berhentinya haid secara alamiah yang biasanya terjadi
antara usia 40 – 50 tahun. Menopause kadang-kadang juga dinyatakan sebagai masa
berhentinya haid sama sekali.
Dapat didiagnosa setelah 1 tahun tidak mengalami menstruasi.
Masa pancaroba ini disertai dengan gejala-gejala yang khas. Pada premenopause
timbul kelainan haid, sedangkan dalam postmenopause terjadi gangguan vegetatif
seperti:
·
panas,
·
berkeringat dan palpitari,
·
gangguan psikis berupa labilitas emosi
gangguan organis yang bersifat atrofi
alat kandungan dan tulang.
B.
Saran
Berikan asuhan yang tepat dan sesuai
kebutuhan dengan wanita menopause, memberikan terapi hormon estrogen serta
memberi bimbingan psiskis dan meberikan pendidikan kesehatan agar klien dapat
mmengerti tentang perubahan pada dirinya
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar